ERASUMBU.COM, BANDUNG – Dunia kerja modern menuntut pendekatan yang efektif untuk memecahkan masalah dengan berbagai tingkat kompleksitas. Salah satu metode yang terbukti efektif adalah design thinking, yang menekankan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna dan menciptakan solusi inovatif melalui proses kreatif.
Untuk menumbuhkan semangat inovasi dan kreativitas di kalangan mahasiswa, Program Studi Administrasi Bisnis di Universitas Telkom (Tel-U) mengadakan workshop bertajuk “Pelatihan Design Thinking untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi Vokasional sebagai Agen Perubahan Masa Depan.”
Acara ini berlangsung di Politeknik Pajajaran ICB Bandung pada Rabu, 26 Juni 2024. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh lebih dari 40 mahasiswa dari berbagai program studi dan menghadirkan pembicara dari Program Studi Administrasi Bisnis, yaitu Dematria Pringgabayu, Herdiansyah Gustira, dan Mochamad Arief Rahman Ramadhian.
“Design thinking memberikan kerangka kerja yang memungkinkan mahasiswa berpikir kreatif dan analitis secara bersamaan. Ini sangat penting untuk menghadapi masalah nyata yang sering kali tidak memiliki solusi yang jelas,” ujar Dematria, ketua tim pengabdian masyarakat sekaligus dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom.
Ia menjelaskan bahwa metode ini telah terbukti efektif dalam memecahkan masalah kompleks di berbagai industri, mulai dari teknologi hingga kesehatan. Workshop ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar-disiplin ilmu dalam proses inovasi. Mahasiswa dari berbagai latar belakang, seperti akuntansi, administrasi perkantoran, dan perbankan, bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan masalah kompleks. Ini menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan memperkaya perspektif setiap peserta. Melalui workshop ini, Universitas Telkom berharap dapat menciptakan generasi yang lebih kreatif dan inovatif.
“Kami percaya bahwa metode design thinking dapat menjadi alat yang kuat bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan di masa depan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” tambah Dematria.
Pelatihan ini mencakup lima tahap utama design thinking:
1. Empathize: Peserta diajak untuk memahami kebutuhan dan masalah pengguna melalui wawancara dan observasi langsung.
2. Define: Mahasiswa harus mendefinisikan masalah yang telah mereka identifikasi secara spesifik untuk difokuskan dalam mencari solusi.
3. Ideate: Dengan menggunakan teknik brainstorming, peserta menghasilkan berbagai ide kreatif untuk memecahkan masalah yang telah didefinisikan.
4. Prototype: Ide-ide yang telah dipilih kemudian diwujudkan dalam bentuk prototipe sederhana, bisa berupa model fisik atau digital.
5. Test: Prototipe tersebut kemudian diuji dengan melibatkan pengguna sebenarnya untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif.
Antusiame
Sepanjang kegiatan, mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi dan menghasilkan berbagai solusi kreatif. Misalnya, sebuah tim yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Teknik Komputer dan Program Studi Administrasi Perkantoran berhasil menciptakan konsep aplikasi yang membantu penyandang disabilitas mengakses informasi kampus. Solusi ini mendapat apresiasi dari para juri karena potensinya untuk memberikan dampak sosial yang signifikan.
“Pengalaman ini sangat berharga karena saya bisa belajar bagaimana cara berpikir secara kreatif dan kolaboratif untuk menciptakan solusi nyata. Saya berharap bisa menerapkan metode ini dalam proyek-proyek saya di masa depan,” ungkap salah satu peserta, Nadia Kusuma.
Workshop ini tidak hanya menginspirasi mahasiswa untuk berpikir di luar kotak, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat menciptakan solusi yang berdampak nyata bagi lingkungan mereka. Ke depannya, Universitas Telkom berencana untuk mengadakan lebih banyak kegiatan serupa untuk terus mendorong semangat inovasi di kalangan generasi muda.
Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan lebih banyak institusi pendidikan yang menyadari pentingnya membekali mahasiswa dengan keterampilan berpikir kritis dan inovatif, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi berbagai tantangan di era modern. (ono/isn)**