ERASUMBU, KAB. BANDUNG – Hingga Sabtu (23/11/2024) petang, pencarian terhadap Ny. Julaeha (53), warga Leuwibandung RT 01 RW 14, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, yang hanyut di Sungai Citarum sejak Kamis (21/11/2024) malam, belum membuahkan hasil.
Ny. Julaeha dilaporkan hilang sekitar pukul 20.30 WIB saat terseret arus deras Sungai Citarum. Peristiwa bermula ketika korban sedang mengumpulkan sampah plastik (eco) di atas jembatan rel kereta api yang tidak lagi digunakan. Saat itu, korban terpeleset ke sungai karena menginjak tumpukan sampah yang licin. Banjir yang melanda Dayeuhkolot membuat aliran sungai semakin deras, sehingga korban langsung terbawa arus.
Pencarian yang memasuki hari ketiga melibatkan tim gabungan dari BPBD Kabupaten Bandung dan Basarnas. Menurut Ece Mahmud dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Puskodalops) BPBD Kabupaten Bandung, pencarian dimulai dari sektor 7 di Rancamayar hingga sektor 8 Sungai Citarum di kawasan Curug Jompong atau Terowongan Nanjung, Margaasih, Kabupaten Bandung.
“Tim gabungan menggunakan perahu karet untuk menyusuri aliran sungai sejak pagi hingga petang. Namun hingga kini jasad korban belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan besok,” kata Ece , Sabtu (23/11/2024).
Proses pencarian terkendala derasnya arus sungai akibat hujan yang mengguyur wilayah Dayeuhkolot beberapa hari terakhir. Selain itu, banyaknya tumpukan sampah di sepanjang aliran sungai turut menyulitkan upaya tim pencari.
Pihak keluarga dan warga setempat terus memantau perkembangan pencarian dengan harapan jasad korban segera ditemukan. Sementara itu, BPBD dan Basarnas berkomitmen untuk melanjutkan pencarian pada Minggu (24/11/2024).
Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya aktivitas di area sungai, terutama saat kondisi cuaca buruk dan debit air sedang tinggi. Pemerintah setempat mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan demi menghindari kejadian serupa di masa mendatang.**