ERASUMBU, BANDUNG – Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, semakin serius dalam mengembangkan potensi pariwisatanya. Melalui pelatihan yang digelar Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Telkom University (Tel-U), desa wisata ini diarahkan untuk mengelola model bisnis yang lebih terstruktur guna meningkatkan daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Ketua tim Abdimas Tel-U, Dr. Irni Yunita, S.T., M.M., dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Tel-U, menjelaskan bahwa pengembangan model bisnis yang tepat adalah kunci keberhasilan pengelolaan pariwisata berkelanjutan.
“Dengan model bisnis yang efektif, Desa Sugihmukti dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal. Potensi ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan lapangan kerja, mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujar Irni dalam kegiatan yang berlangsung pada 6 Agustus 2024 lalu.
Desa Sugihmukti resmi ditetapkan sebagai desa wisata sejak 2022 melalui Surat Keputusan Nomor 556/Kep.770-Disbudpar/2022. Keindahan alam dan kearifan lokal menjadi daya tarik utama yang menjanjikan perkembangan pariwisata. Namun, Irni menyoroti kendala utama yang dihadapi, yakni sumber daya manusia yang masih kurang terampil di bidang pariwisata.
“Masalah ini menghambat pengelolaan yang efektif dan inovasi dalam model bisnis desa wisata. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan panduan untuk menghadapi tantangan tersebut,” tambahnya.
Model Bisnis Kanvas sebagai Solusi
Selain Irni, materi pelatihan juga disampaikan oleh Fajar S.A. Prabowo, S.E., M.B.A., dosen FEB Tel-U. Ia mengenalkan konsep model bisnis kanvas yang berfokus pada pendekatan proposisi nilai. Model ini dirancang untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar dan keunggulan lokal Sugihmukti.
“Proposisi nilai ini menggambarkan manfaat atau keuntungan dari produk dan layanan desa wisata, sehingga wisatawan merasa puas dengan pengalaman yang ditawarkan,” jelas Fajar.
Fajar juga menekankan pentingnya panduan praktis dalam mengelola usaha kecil dan menengah di desa. Dengan pengelolaan yang tepat, potensi lokal bisa dimaksimalkan untuk menciptakan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
Pelatihan ini diikuti oleh 22 peserta, termasuk perangkat desa, masyarakat lokal, dan Karang Taruna. Antusiasme warga terlihat selama kegiatan berlangsung, menunjukkan harapan besar terhadap perkembangan Desa Sugihmukti sebagai destinasi wisata unggulan.
Dengan adanya pelatihan ini, kolaborasi antara Telkom University dan Desa Sugihmukti diharapkan mampu mendongkrak jumlah wisatawan sekaligus membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.