ERASUMBU.COM: PMK pada hewan ternak masih harus diwaspadai. Karena diprediksi belum akan hilang setidaknya hingga 2035. Diantara faktor yang mempengaruhinya adalah banyaknya populasi hewan ternak juga peningkatan konsumsi masyarakat, salah satunya di Jawa Barat. Berdasarkan data, di Jawa Barat jumlah hewan ternak mencapai 750 ribu.
Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner DKPP Jabar Supriyanto mengatakan bahwa inti pencegahan itu dari kebersihan. Terlebih penyebaran virus PMK bisa melalui berbagai proses, seperti melalui kandang, kendaraan saat perpindahan hewan ternak hingga peternakan yang tidak bersih.
“Harusnya sanitasi dan disinfeksi diutamakan. Kandang dan kendaraan harus rutin dibersihkan, termasuk dengan rutin membuang kotoran, lalu didisinfektan,” kata dia.
Petugas pun harus memperhatikan aspek kebersihan, karena kondisi itu mendukung kesehatan hewan sekaligus sebagai upaya mencegah penyebaran PMK. Apalagi kalau dari luar kandang, bajunya harus didisinfektan, termasuk sepatu agar virus dari luar tidak terbawa ke kandang. Menurutnya, proses isolasi hewan ternak juga diperlukan. Sehingga dapat diketahui kondisi kesehatan hewan ternak saat datang atau tiba di peternakan.
“Hewan yang sehat harus dipisahkan. Juga ketika ada hewan datang, harus diisolasi dulu. Ini salah satu kunci pentingnya,” terangnya.
Lebih lanjut dia katakan, penyebaran virus PMK ini diperparah oleh masih sedikitnya jumlah vaksin. Maka diprioritaskan untuk divaksin adalah sapi dan kerbau, karena nilai ekonominya tinggi. Pihaknya optimistis vaksinasi hewan ternak di Jabar sudah mencakup 200 ribu lebih hewan kurban.
Untuk mencegah penularan yang lebih massif lagi, pihaknya mengingatkan agar pengelola peternakan agar lebih mementingkan kebersihan. Jawa Barat, kata dia, menjadi daerah tujuan hewan ternak dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan provinsi lainnya.