ERASUMBU.COM: Belum usai masalah penyakit kulit bernama lumpy skin disease pada sapi-sapi di Riau, kini di Indonesia dilanda wabah (outbreak) penyakit mulut dan kuku (food and mouth disease). Wabah bermula terjadi di empat kabupaten di Jawa Timur: Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.
Kejelasan data wabah ini diketahui dari laporan Dinas Peternakan Jawa Timur kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa tanggal 5 Mei 2022. PMK dipastikan telah menyerang 1.247 ekor Sapi di empat kabupaten tersebut. Seiring berjalannya waktu, kini wabah tersebutpun melanda Provinsi Jawa Barat.
Wabah ini amat mengagetkan seluruh komponen masyarakat, terutama bidang pertanian, khususnya subsektor peternakan. Di saat pemerintah masih berjuang dengan meracik aneka jurus untuk meraih swasembada daging sapi, wabah PMK menjadi pukulan telak, karena wabah ini mendorong kemunduran subsektor peternakan dari bebas kini terjangkit PMK.
Wabah PMK membuat aneka upaya yang telah diukir berpuluh tahun seolah sia-sia belaka. Bagai panas setahun disapu hujan sehari.
Wabah PMK terjadi sangat cepat, karena penularannya yang sangat mudah, yakni melalui beberapa penyebab, antara lain; Kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita PMK melalui droplet, ingus, saliva dan serpihan lesi kulit; Vektor hidup seperti serangga terbang dan manusia;
Vektor tak hidup seperti terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kendang, tempat makan minum, dan terbawa angina.