ERASUMBU.COM – Ratusan tokoh sunda yang yang menamakan dirinya Masyarakat Anti Intoleransi mendatangi Gedung Sate, Rabu (2/3) untuk beraudensi dengan pemerintah provinsi Jawa Barat perihal pembangunan Plaza Bung Karno di taman Saparua Bandung.
Mereka menuntut agar pemerintah Jawa Barat tidak terpengaruh dengan desakan pihak yang menolak pembangunan monumen Soekarno.
“Jika kemarin ada sebagian masyarakat yang tidak setuju dengan pembangunan Plaza Bumg Karno, berarti sama saja menolak pemikiran-pemikiran bung Karno,” kata Olot Masyarakat Adat, Eka Santosa.
Menurut Eka, Ridwan Kamil jangan bermain-main dan tidak terpengaruh dengan pihak yang menolak pembangunan. Para pihak tersebut tidak memahami pemikiran dan perjuangan Soekarno.
Tokoh Jabar lainnya, Andi Talman menyatakan bahwa, jika ada masyarakat yang menolak pembangunan monumen dipastikan jiwanya belum merdeka.
“Mungkin ada yang tidak setuju, karena jiwanya tidak merdeka,” tegasnya.
Monumen Soekarno, menurut Abdi, dapat menjadi wahana edukasi bagi generasi yang akan datang. Dengan begitu, peradaban yang sudah dibangun oleh presiden pertama tersebut bisa dilaksanakan dengan baik.
“Saya yakin bahwa semua peradaban dibangun Bung Karno harusnya dilaksanakan dengan baik,” katanya.
Pernyataan sikap para tokoh Sunda tersebut diterima Kesbangpol Jawa Barat. Mereka berjanji akan membawa pernyataan sikap ini ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (ISN)