ERASUMBU, GARUT – Digitalisasi dengan segala kemajuan teknologi telah membawa kita pada kondisi tsunami informasi. Namun, pernahkan kita sadari seberapa besar dahsyatnya dampak dari informasi hoaks pada diri kita bahkan generasi bangsa? Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hoaks diartikan sebagai informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya alias bohong. Saking tipisnya antara kebenaran dan kebohongan dalam dunia maya acapkali membuat kita tidak menyadari bahwa ternyata informasi-informasi yang didapat itu ternyata hoaks.
Sebagai wujud nyata untuk meminimalisasi banyaknya masyarakat yang terpapar informasi hoaks, Program Studi Digital Public Relations (DPR) Telkom University (Tel-U) menggelar pendampingan literasi digital melalui kampanye anti-hoaks dan anti-bullying kepada siswa SMKN 2 Garut, Selasa (15/10/2024).
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan siswi di tingkat sekolah menengah atas pentingnya literasi digital dan dampak negatif dari penyebaran informasi palsu serta tindakan perundungan,” ungkap Ketua Prodi DPR Telkom University, Dr. Tita Melia Milyane, S.Sos., M.M.Pd. Acara ini dihadiri pula oleh kepala sekolah, para guru, dan siswa SMKN 2 Garut.
Menurut Tita yang juga Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas), pentingnya kolaborasi dalam membangun kesadaran siswa-siswi mengenai bahaya hoaks dan bullying atau perundungan. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan siswa untuk lebih kritis dalam menerima informasi serta menjadikan lingkungan sekolah yang bebas dari hoaks dan bullying. Lingkungan sekolah yang lebih sehat, aman, dan berdaya digital dalam menghadapi tantangan zaman,” tambahnya.
Tidak hanya mendengarkan materi, selama pelatihan peserta pun diajak menganalisis mengenai penyebab hoaks dan dampaknya di lingkungan sekolah, serta memahami bagaimana tindakan perundungan yang dapat merusak keharmonisan sosial di sekolah. Peserta juga diberikan wawasan tentang penggunaan teknologi digital secara positif untuk meningkatkan literasi, serta diajarkan strategi untuk menangkal hoaks dan bullying dengan cara-cara edukatif dan kreatif.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta. Salah satu guru SMKN 2 Garut, Ira, menyampaikan bahwa program ini sangat relevan dengan kebutuhan sekolah saat ini, “Di era digital seperti sekarang, siswa kami sangat mudah terpapar informasi yang tidak benar. Kegiatan ini memberikan kami wawasan baru dalam mengatasi masalah tersebut,” ujarnya. (ono/iln)