ERASUMBU.COM, BANDUNG – Universitas Telkom (Telkom University) berkolaborasi dengan Saxion University Belanda menggelar pengabdian masyarakat internasional dalam memberdayakan petani kopi Alam Endah di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rangkaian kegiatan pengabdian sejak Mei 2024 ini bertujuan untuk menambah nilai produk kopi rakyat petani dan UMKM Alam Endah hingga menjadi destinasi wisata andalan di Indonesia.
Ketua Tim Pengabdian Internasional, Syahputra, Ph.D., mengatakan permasalahan mendasar bagi para petani kopi di Alam Endah adalah kesulitan dalam memasarkan produk hasil panennya. Kebanyakan petani masih menjual kopi ke tengkulak dengan harga minim. Padahal, produk kopi dari petani dan UMKM Alam Endah dapat dikatakan unggul dan bisa mendongkrak perekonomian warga sekitar.
“Dari permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan, kendala utama para petani kopi Alam Endah adalah pemasaran. Mereka (petani kopi) banyak yang masih menjual hasil panennya ke tengkulak dengan harga jauh di bawah rata-rata. Belum lagi persoalan lain seperti kurang memadainya sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola keuangan,” ungkap Syahputra.
Petani menjual ke tengkulak berupa kopi gelondong karena mahalnya kegiatan pengolahan kopi. Hasil penjualan bersih didapat setelah dikurangi biaya-biaya pemeliharaan, pemupukan, dan penyiangan. Karena itu, lanjut Syahputra, dalam abdimas internasional ini fokus pada penyelenggaraan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan tujuan pembangunan berkelanjutan di Alam Endah Pangalengan.
“Inti dari SDGs ini adalah menciptakan program-program yang mampu mengentaskan kemiskinan dengan membangun kesadaran kepada para petani kopi akan potensi sumber daya alam Alam Endah. Melalui SDGs kami menawarkan kepada UMKM dan petani kopi Alam Endah agar dengan sumber daya alam yang ada mampu meningkatkan kondisi perekonomian,” tutur Syahputra.
Abdimas internasional ini terselenggara kerjasama Tel-U yang diwakili oleh dua fakultas yakni Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB) dan Fakultas Rekayasa Industri (FRI), dengan Saxion University Belanda. Seperti diketahui tanaman kopi termasuk ke dalam tanaman keras, sehingga baru dapat dipanen setelah 5 tahun tumbuh dengan ketinggian pohon maksimum 2 meter. Di Indonesia, kopi yang dihasilkan ada dua jenis yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Meski volume produksinya besar, kopi jarang ditanam sebagai tanaman tunggal di Indonesia. Biasanya ditanam berdampingan dengan tanaman lain seperti jeruk dan tembakau, misalnya. Seperti kebanyakan negara penghasil lainnya di seluruh dunia, produsen kopi Indonesia sebagian besarnya adalah petani kecil.***
ERASUMBU, BANDUNG BARAT – Elektabilitas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat (KBB) nomor…
ERASUMBU, JAKARTA – Bank bjb memperkuat sinergi strategisnya dengan institusi pertahanan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja…
ERASUMBU, BANDUNG, – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama anak perusahaannya, IPTN North America, Inc. (INA,…
ERASUMBU,BANDUNG- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jawa Barat terus memantapkan koordinasi dan…
ERASUMBU, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung kembali menyoroti pentingnya…
ERASUMBU, BANDUNG – bank bjb kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keterbukaan informasi dengan meraih penghargaan…
This website uses cookies.