Categories: Uncategorized

Ada Penumpang Gelap dalam Kebijakan KHDPK

ERASUMBU.COM, BANDUNG – Ketua Dewan Pakar Forum Penyelamat Hutan Jawa (FPHJ) Iman Sandjojo menyoroti kebijakan Kawasan Hutan Dengan pengelolaan Khusus (KHDPK) yang terus menuai kontroversi.

Menurut Iman KHDPK jika 1,1 juta hektar dibagikan begitu saja kepada masyarakat, maka hal itu tidak dapat menjamin kelestarianya. Pasalnya sudah dapat dipastikan, hutan yang sejatinya berfungsi sebagai penopang ekologi bagi kehidupan manusia akan rusak karena alih fungsi lahan.

“Kalau hutan ini (1,1 juta hektar) hilang, maka 33 milyar meter kubik air yang jatuh ke bumi pertahun akan menjadi runoff, akan menjadi potensi banjir dan bencana”, ungkap Iman.

Dampak jangka pendek akan menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Sementara dampak jangka panjang akan menurunkan kesejehateraan masyarakat, bukan saja yang berada di sekitar hutan, tetapi juga masyarakat banyak diperkotaan.

Lebih jauh Iman menjelaskan keluarnya SK 287 KLHK tentang KHDPK melanggar prinsip pengelolaan hutan bagi kesejahteraan masyarakat. Menurutnya hutan dapat dinikmati masyarakat jika konservasi hutanya bagus, sehingga memberikan manfaat ekonomi, manfaat lingkungan, dan manfaat sosial yang pada akhirnya bisa mensejahterakan masyarakat.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah penerima manfaat KHDPK yang dinilai tidak cakap dalam mengelola hutan. Karena hingga saat ini tidak ada lembaga selain Perhutani yang handal dalam mengelola hutan. Selain faktor pembiayaan pengelolaan hutan yang sangat besar menjadi hal yang mustahil dipenuhi jika hutan dikelola oleh individu.

Ia menyebutkan fakta sejumlah lahan hutan di Jawa Tengah yang diberikan kepada individu bahkan ada universitas dan ikatan alumni, yang akhirnya menjadi beralih fungsi dan merusak ekologi. Bahkan ada lahan hutan yang bagus konservasinya diberikan kepada kelompok tertentu sehingga beralih fungsi dan merusak ekologi.

“Banyak sekali penumpang gelap disini (kebijakan KHDPK) untuk mengsai lahan mengausai hutanya, kemudian sudah terjadi penebangan-penebangan. Di Jawa Tengah itu ada lahan hutan diberikan kepada universitas beberapa belas ribu hektar, faktanya menjadi kebun jagung itu fakta. Di banten ada lahan hutan yang bagus diploting untuk kelompok tertentu”, jelas Iman.

Menurutnya mensejahterakan rakyat bukan dengan membagi-bagikan lahan hutan melainkan dengan melakukan konservasi hutan, yang dapat memberikan dampak kesejahteraan dalam jangka panjang. (red)

admin

Recent Posts

Polisi Tembak Polisi Terjadi Kembali di Solot Selatan, Sumbar

ERASUMBU, SOLOK SELATAN, SUMBAR – Perisitwa Polisi tembak polisi kembali terjadi. Tragedi mengejutkan ini terjadi…

1 jam ago

Elektabilitas Jeje-Asep Ismail Ungguli Petahana dalam Survei Median Pilkada KBB 2024

ERASUMBU, BANDUNG BARAT – Elektabilitas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat (KBB) nomor…

1 hari ago

bank bjb dan TNI AL Resmi Jalin Kerja Sama Layanan Perbankan

ERASUMBU, JAKARTA – Bank bjb memperkuat sinergi strategisnya dengan institusi pertahanan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja…

1 hari ago

PTDI Gandeng LASSAC AERO Peru, Targetkan Pasar Amerika Senilai USD 200 Juta

ERASUMBU, BANDUNG, – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama anak perusahaannya, IPTN North America, Inc. (INA,…

2 hari ago

Tidar Jabar Mantapkan Strategi Menangkan Paslon Gerindra di Pilkada 2024

ERASUMBU,BANDUNG-  Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jawa Barat terus memantapkan koordinasi dan…

2 hari ago

Pascainsiden Pria Tertemper Kereta Api, KAI  Ingatkan Bahaya Aktivitas di Jalur Kereta Api

ERASUMBU, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung kembali menyoroti pentingnya…

1 minggu ago

This website uses cookies.