ERASUMBU, BANDUNG – Asosiasi Pengusaha Pengadaan Barang dan Jasa Indonesia (ASPANJI) Jawa Barat menyampaikan aspirasi mereka kepada Agung Suryamal, salah satu tokoh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, terkait dualisme kepemimpinan di Kadin Indonesia. Pertemuan ini berlangsung di Kafe DAKEN, Kota Bandung, pada Kamis, 5 Desember 2024.
Sekretaris Umum ASPANJI Jabar, Dikdik Nurkholik, berharap konflik kepemimpinan di Kadin Indonesia dapat segera diselesaikan agar organisasi tersebut dapat kembali fokus membantu sektor perekonomian, khususnya di Jawa Barat. “Jawa Barat saat ini tengah menghadapi tantangan besar, termasuk derasnya arus barang impor yang membuat produk lokal kalah saing. Kita harus bergerak cepat untuk melindungi pasar domestik,” ujar Dikdik.
Menurut Dikdik, Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia menjadi target utama pasar impor. Barang-barang impor dengan harga murah membanjiri pasar lokal, menyebabkan produk dalam negeri kehilangan daya saing. Oleh karena itu, kestabilan di tubuh Kadin Indonesia dinilai penting untuk memastikan dukungan penuh bagi pengusaha lokal dalam menghadapi tantangan ini.
Pada pertemuan tersebut, Dikdik hadir bersama jajaran pengurus ASPANJI Jabar, di antaranya Heru Rusdiana (Bendahara Umum) dan Rd. Aris Zarkasi (Wakil Ketua Bidang Organisasi). Agung Suryamal, yang didampingi Zoelkifli Adam, menerima aspirasi mereka dengan penuh perhatian. ASPANJI berharap, stabilitas di tingkat Kadin Indonesia dapat membawa dampak positif bagi keberlanjutan Kadin Jawa Barat, yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi daerah.
“Keberlanjutan Kadin Indonesia sangat penting untuk mendukung pengusaha di daerah, termasuk penguatan pasar lokal di Jawa Barat. Dengan sinergi yang kuat, kami yakin ekonomi Jawa Barat dapat bangkit di tengah tantangan global,” tambah Dikdik.
ASPANJI Jabar juga menegaskan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam memperkuat sektor ekonomi di Jawa Barat. Dengan menyampaikan aspirasi ini, mereka berharap ada langkah konkret yang diambil untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Kadin Indonesia.