ERASUMBU, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Komunitas Game Developer Bandung akan menggelar ajang Bandung Gaming Day (BGD) 2025 pada 24 hingga 26 Januari. Acara ini bertujuan memperkuat ekosistem kreatif lokal sekaligus menjadikan Bandung sebagai pusat industri gim di Indonesia.
BGD 2025 akan berlangsung di dua lokasi, yakni Sumarecon Mall Bandung dan Agate Studio. Dua agenda utama yang akan digelar adalah turnamen e-Sport dan Global Game Jam, yang dirancang untuk menjaring talenta lokal serta mempromosikan gim karya anak bangsa.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Eddy Marwoto, menyampaikan bahwa Bandung memiliki potensi besar dalam pengembangan industri gim.
“Bandung dikenal sebagai kota kreatif dengan banyak anak muda inovatif. Dengan adanya Perpres No. 19 Tahun 2024 tentang pengembangan gim lokal, pemerintah berkomitmen mendukung ekosistem ini. Selain berdampak pada ekonomi, sektor ini juga berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujar Eddy pada Selasa (21/1).
Menurut Eddy, Bandung Gaming Day tidak hanya bertujuan mencetak atlet e-Sport untuk kompetisi nasional dan internasional, tetapi juga memotivasi lahirnya lebih banyak pengembang gim lokal. Saat ini, terdapat sekitar 30 game developer aktif di Bandung, dan jumlah ini terus bertambah.
Acara ini juga akan dihadiri Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), yang diharapkan membawa dukungan lebih besar untuk ekosistem gim lokal. Eddy optimis Bandung Gaming Day akan menjadi magnet bagi investor dan bagian dari pengembangan sport tourism.
“Kami yakin acara ini dapat menjadi agenda tahunan. Ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga membangun jejaring, memperkenalkan gim lokal ke dunia, dan memperkuat posisi Bandung sebagai pusat industri gim di Indonesia,” jelasnya.
Dukungan untuk Gim Lokal dan Ekonomi Kreatif
Dito Wangsa, perwakilan dari Komunitas Game Developer Bandung, menyatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan komunitas adalah langkah strategis untuk mengakselerasi perkembangan gim lokal.
“Industri gim adalah salah satu sektor terbesar di dunia, bahkan lebih besar dari film dan musik. Dengan dukungan pemerintah, kami optimis gim lokal akan berkembang pesat,” kata Dito.
Dito menambahkan, Global Game Jam yang digelar dalam acara ini adalah platform sempurna bagi para pengembang gim lokal untuk memamerkan kreativitas mereka dan menjalin kolaborasi.
Bandung Gaming Day diharapkan tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga berdampak nyata pada pertumbuhan ekonomi kreatif dan digital di Indonesia. Eddy menegaskan, dalam jangka panjang, Bandung harus dikenal tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat inovasi gim lokal.
“Kami optimis, melalui acara seperti ini, industri gim lokal akan menjadi salah satu pilar penting ekonomi kreatif Indonesia,” tutup Eddy.
Dengan tren gim yang terus berkembang, Bandung Gaming Day 2025 diharapkan menjadi awal dari langkah besar menjadikan Bandung sebagai pemain utama di industri gim internasional. ***