ERASUMBU.COM: Antisipasi penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK), Dinas Ketahanan Pangan dan
Peternakan (DKPP) Jabar inten mengedukasi peternak terkait penerapan biosekuriti.
“Kami intens mengedukasi peternak terkait biosekuriti agar hewan ternak yang sehat tetap terlindungi,” kata
Arifin di Gedung Sate Bandung, Kamis (15/9/2022).
Dengan begitu, para peternak bisa memerhatikan kandang tetap bersih begitupun dengan pakannya.
Pihaknya juga mengedukasi bagaimana SOP memberi makan ternak agar tidak bercampur dengan yang
lainnya. Termasuk membiasakan melakukan penyemprotan disinfektan.
Selain penguatan penerapan biosekuriti, Pemprov Jaba pun berusaha memvaksin hewan ternak. Adapun
jumlah vaksin PMK yang sudah disuntikan kepada hewan ternak di Jabar mencapai 170 ribu dosis. Artinya,
sekitar 80 ribu hingga 90 ribu hewan ternak di Jabar sudah divaksin sebagai dua dosis.
“Setelah enam bulan divaksin dosis dua, kita akan melakukan booster. (Jumlah) itu baru di sapi perah dan
potong. Kita belum ke domba, kambing. Kalau kerbau, sudah ada beberapa,” kata dia.
Vaksinasi PMK akan dilakukan lagi, nanti akan ada pengiriman berikutnya untuk divaksin.
“Melalui vaksin ini, tingkat penyebaran PMK sangat terkendali,” kata dia.
Kemudian kaitannya dengan kompensasi dan bantuan kepada peternak terdampak PMK, kata dia, Pemprov
Jabar masih menunggu usulan dari Pemda kabupaten/kota. Jika usulan itu sudah masuk, Pemprov Jabar akan
meneruskannya ke pemerintah pusat.
“Pemerintah Pusat memberikan bantuan kepada peternak yang ternaknya mati tadi, yaitu untuk sapi perah,
sapi potong, kerbau, sekitar 10 juta per ekor. Untuk domba, itu 1,5 juta (per ekor). Jawa Barat ada sekitar 5 ribu
yang teralokasikan. Tapi, kabupaten/kotanya belum mengusulkan ke kita untuk diusulkan ke pusat,” kata
Arifin.