ERASUMBU.COM, BANDUNG – Dalam upaya mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung memperkenalkan program inovatif bernama *Gerakan Menulis Al-Qur’an* (Gelisan). Program ini diluncurkan secara resmi pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Kota Bandung, Selasa, 17 September 2024.
Acara peluncuran Gelisan dihadiri oleh 1.300 kepala sekolah PAUD, 512 kepala sekolah dasar, 9.234 pendidik dan tenaga kependidikan, serta 153 staf Disdik Kota Bandung. Selain itu, sekitar 183.000 siswa juga berpartisipasi secara daring melalui saluran YouTube, menunjukkan antusiasme besar dari kalangan pendidikan.
Plt. Kepala Disdik Kota Bandung, Tantan Syurya Santana, menjelaskan bahwa Gelisan merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam membangun karakter anak-anak sejak dini. Dengan penguatan karakter berbasis nilai agama, ia berharap generasi penerus Indonesia akan lebih siap menghadapi masa depan yang kompetitif dan dinamis.
“Program ini merupakan implementasi dari visi Kota Bandung yang agamis dan sejalan dengan pengembangan Profil Pelajar Pancasila, terutama dalam dimensi ketakwaan yang ada dalam Kurikulum Merdeka,” ujar Tantan. Ia menambahkan bahwa persiapan dini dalam hal pengembangan keilmuan dan keagamaan sangat penting untuk menciptakan generasi yang unggul dan berkarakter kuat.
Tantan optimis, dengan sinergi antara penguatan aspek sains dan agama, Indonesia Emas 2045 bukan hanya sekadar visi, tetapi suatu keniscayaan. Gelisan diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam membentuk generasi unggul yang memiliki nilai-nilai positif dan moralitas yang tinggi.
Kabid Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar (PPSD) Disdik Kota Bandung, Bambang Ariyanto, menambahkan bahwa keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan masyarakat melalui infaq dan sedekah. “Dukungan dari jamaah sangat berarti bagi kesuksesan acara ini,” ungkap Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa Gelisan bertujuan membentuk karakter generasi muda yang kuat dan berpegang teguh pada agamanya. Ke depan, program ini direncanakan menjadi kegiatan harian di sekolah-sekolah, di mana seluruh guru SD akan mendampingi siswa menulis dua hingga tiga ayat Al-Qur’an sebelum memulai pembelajaran.
“Kegiatan ini akan dilakukan secara berurutan dari satu ayat ke ayat lainnya. Sehingga, ketika siswa lulus, mereka akan memiliki Al-Qur’an yang ditulis dengan tangan mereka sendiri,” jelas Bambang. Selain pembentukan karakter, program ini juga dimaksudkan untuk memperkuat mental siswa agar terhindar dari pengaruh negatif.
Tak hanya bagi siswa Muslim, Gelisan juga inklusif bagi siswa non-Muslim. Mereka akan menulis ayat-ayat kitab suci sesuai dengan kepercayaan masing-masing, sebagai bentuk penghargaan terhadap keberagaman.
Bambang berharap program ini mendapat dukungan penuh dari seluruh pihak, terutama orang tua siswa. “Ini adalah upaya bersama dalam membangun pendidikan karakter, khususnya di bidang agama, untuk generasi masa depan,” tegasnya.
Dukungan terhadap Gelisan juga datang dari penceramah terkenal, Haikal Hassan Baras, yang akrab disapa Babe Haikal. Dalam acara tersebut, Babe Haikal menyatakan komitmennya untuk membawa program ini ke tingkat nasional. “Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penulis Al-Qur’an terbanyak di dunia,” ujarnya dengan optimisme.
Selain fokus pada pendidikan agama, acara ini juga didukung oleh Kodam III Siliwangi melalui program Bela Negara. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi mendatang agar mampu menghadapi tantangan global di masa depan, sekaligus menanamkan nilai-nilai patriotisme dan kebangsaan.
Dengan diluncurkannya Gelisan, Disdik Kota Bandung optimis program ini akan menjadi langkah penting dalam membentuk generasi emas Indonesia 2045, generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.**