ERASUMBU, BANDUNG – Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), menegaskan komitmennya untuk mendorong pelestarian pengobatan tradisional Tionghoa dan memadukannya dengan pengobatan modern di berbagai klinik. Hal ini diungkapkan saat KDM mengunjungi Gedung Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), markas utama Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP) di Jalan Nana Rohana, Kota Bandung, Sabtu (28/9/2024).
KDM menilai bahwa pengobatan tradisional Tionghoa, seperti herbal dan tusuk jarum, memiliki kualitas yang tak kalah dibandingkan pengobatan modern. Namun, menurutnya, diperlukan ahli-ahli yang mampu memadukan kedua metode ini secara efektif.
“Pengobatan herbal Tionghoa juga baik, termasuk seni tusuk jarum. Ini bisa dipadukan dengan pengobatan modern. Jangan sampai ilmu turun temurun ini terlupakan,” tegas KDM.
Ia juga menyoroti fenomena banyaknya masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia, yang dianggap memiliki fasilitas dan pelayanan lebih baik. KDM menyayangkan hal ini, apalagi banyak dokter di sana yang berasal dari Indonesia.
“Mirisnya, kadang orang berobat ke Singapura, dokternya orang Indonesia. Kita harus terus memperbaiki sistem kesehatan di dalam negeri,” tambahnya.
Di sisi lain, KDM menyampaikan bahwa pembangunan Museum Indonesia Tionghoa yang berlokasi dekat dengan YDSP akan menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya Tionghoa, termasuk seni budaya, kuliner, bela diri, hingga pengobatan alternatif. Ia juga berharap generasi muda etnis Tionghoa mulai mempelajari kembali huruf kanji agar budaya Tionghoa tetap terjaga.
“Saya berharap anak muda Tionghoa belajar huruf kanji lagi, agar budayanya terpelihara. Saya juga akan membantu proses digitalisasi museum ini,” ujarnya.
Koordinator Kegiatan MTP, Herman Widjaja, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan KDM ke YDSP. Ia menyebutkan bahwa pihaknya mendapatkan banyak masukan, termasuk mengenai pengembangan pariwisata, pendidikan, serta perekonomian di masa mendatang.
“Kang Dedi juga berbagi pandangan tentang bagaimana mengatasi pengangguran di Jawa Barat dan memberikan solusi bagi mereka yang hidup di jalan agar bisa mendapatkan pekerjaan,” kata Herman.
Herman berharap, siapapun yang terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat nantinya, dapat menjalin kolaborasi yang erat dengan etnis Tionghoa. Salah satu gagasan KDM yang disampaikan adalah tentang pemotongan pajak bersyarat di pabrik-pabrik yang turut membantu masyarakat sekitar.