ERASUMBU, BANDUNG – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut empat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), berencana menerapkan digitalisasi di seluruh museum Jawa Barat guna menarik minat kalangan muda.
KDM menyampaikan hal ini setelah bertemu dengan komunitas Masyarakat Tionghoa Peduli Indonesia di Museum Kebudayaan Tionghoa, Kota Bandung, pada Sabtu (28/9/2024). Ia menekankan bahwa museum harus berubah mengikuti perkembangan zaman agar lebih menarik bagi generasi muda.
“Kalau manual seperti ini anak muda gak begitu tertarik, sehingga ke depan di 2025 museum ini harus berubah menjadi museum digital, termasuk semua museum yang ada di Jawa Barat,” ungkapnya.
KDM menjelaskan bahwa konsep museum digital ini telah diterapkan ketika ia menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Melalui penggunaan teknologi, pengunjung dapat lebih mudah memahami informasi yang disajikan dengan cara yang menarik dan tidak membosankan. Setiap ruangan museum nantinya dapat menghadirkan pengalaman interaktif yang lebih mendalam.
Selain wacana digitalisasi museum, KDM juga mengajak komunitas Tionghoa untuk berkolaborasi dalam menggabungkan pengobatan tradisional dan modern. Menurut KDM, hal ini telah banyak diterapkan di berbagai rumah sakit di luar negeri, termasuk di China, di mana masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih antara pengobatan tradisional atau modern.
“Sehingga masyarakat mendapatkan dua pilihan, dan dua metode pengobatan itu bisa saling melengkapi antara pengobatan dengan unsur kimiawi dan tradisional yang berbasis herbal,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa selama ini kedua metode tersebut sering dipandang berseberangan, namun ia ingin agar keduanya dapat bekerja sama untuk kebaikan masyarakat.
“Sekarang saatnya diramu dan disatukan demi kebaikan semua,” tutup KDM.