ERASUMBU.COM, GARUT – Tim peneliti dari Program Studi Digital Public Relations, Telkom University, melakukan penelitian tentang kesiapsiagaan bencana di pesisir Pantai Selatan Kabupaten Garut, khususnya dalam menghadapi potensi tsunami setinggi 10 meter. Penelitian ini berlangsung sejak November 2023 hingga Maret 2024, dengan tujuan untuk memotret kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana alam.
Ketua tim penelitian, Tita Melia Milyane, menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi terjadinya tsunami setinggi 10 meter di kawasan Pantai Selatan Jawa. Kabupaten Garut, yang terletak di wilayah Pantai Selatan, termasuk dalam kawasan rawan bencana, sehingga penting bagi masyarakat setempat untuk memahami dan siap menghadapi bencana yang mungkin terjadi.
Selama lima bulan penelitian, tim yang terdiri dari tiga dosen dan tiga mahasiswa Program Studi Digital Public Relations ini, berupaya untuk memahami kondisi dan literasi masyarakat terkait kesiapsiagaan bencana, khususnya tsunami dan gelombang tinggi. Melalui wawancara, pengamatan langsung, serta kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, tim peneliti mendapatkan gambaran umum tentang bagaimana masyarakat pesisir bersikap terhadap ancaman bencana dan upaya mitigasi yang telah dilakukan.
BPBD Garut, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas mitigasi bencana di daerah ini, menyatakan bahwa mereka telah melakukan berbagai upaya kesiapsiagaan. BPBD bekerja sama dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintah, relawan, maupun tokoh masyarakat. Beberapa langkah yang diambil antara lain adalah mengadakan pelatihan relawan, lomba kesiapsiagaan bencana, pembinaan oleh tokoh agama, serta membentuk desa siaga bencana.
Selain itu, BPBD juga memanfaatkan media sosial, seperti Instagram, untuk menyebarkan informasi mengenai mitigasi bencana secara menarik dan mudah diakses oleh masyarakat luas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat terhadap ancaman bencana dan cara penanganannya.
Salah satu temuan penting dalam penelitian ini adalah adanya tingkat literasi bencana yang cukup baik di kalangan masyarakat pesisir Pantai Selatan Garut. Kearifan lokal yang dimiliki masyarakat turut menjadi faktor penting dalam kesiapsiagaan mereka terhadap bencana. Banyak dari mereka yang telah menerapkan langkah-langkah preventif, seperti mengenali tanda-tanda alam dan mengikuti sosialisasi dari BPBD.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat pesisir lainnya di Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, serta memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh menghadapi bencana alam.