ERASUMBU.COM: Menurut Bambang Ariyadi Dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM, bahwa pencegahan dan pengendalian PMK perlu dilakukan sistem biosecurity, seperti isolasi dan karantina, kontrol lalu lintas ternak, manusia, pakan, produk peternakan, kebersihan ternak, kebersihan kandang, kebersihan sapronax, kebersihan lingkungan, dan desinfeksi.
“PMK merupakan wabah virus pada hewan ternak Ruminansia. Wabah ini menyerang semua hewan berkuku belah genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, unta. Termasuk hewan liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan dan jerapah,” kata Bambang seperti dilansir dari ugm.ac.id.
Untuk peternakan dekat daerah tertular, kata dia, dianjurkan melaksanakan vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant. Kekebalan 6 bulan setelah setelah dua kali vaksin maka sebagian besar tergantung pada antigen yang berhubungan antara vaksin dan strain yang sedang mewabah.
Oleh karena itu, untuk pengobatan preventif perlu untuk diberikan multivitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh ternak. Upaya ini dilakukan untuk mencegah ternak yang sehat terinfeksi penyakit dari ternak yang sakit.
“Beberapa yang perlu dilakukan adalah dengan pemberian injeksi Vitamin B Kompleks 0,5 mL kk BB (IM), ADE-Plex inj 2,5 -5 mL per 100 – 300 kk BB (IM), Bioselvita 20 mL (IV/IM), Vita B-Plex Bolus Extra Flavor dengan takaran 1 bolus per 200 kg berat badan,” kata dia.