Categories: Sumbu Bandung

Pascainsiden Pria Tertemper Kereta Api, KAI  Ingatkan Bahaya Aktivitas di Jalur Kereta Api

ERASUMBU, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung kembali menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di jalur kereta api, menyusul insiden tertempernya seorang pria oleh Kereta Api Mutiara Selatan (KA 86) pada Kamis (14/11) malam. Peristiwa tersebut terjadi di KM 165 petak jalan Kiaracondong-Gedebage pada pukul 20.18 WIB, menyebabkan korban mengalami luka berat.

“Insiden ini sangat disayangkan dan menjadi pengingat penting agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar jalur kereta api,” ujar Ayep Hanapi, Manager Humasda PT KAI Daop 2 Bandung.

Ia menambahkan, masinis KA Mutiara Selatan sempat melakukan Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Gedebage untuk memeriksa kondisi lokomotif dan rangkaian kereta, mengakibatkan keterlambatan perjalanan selama enam menit. Setelah dinyatakan aman, kereta kembali melanjutkan perjalanan.

Ayep mengingatkan bahwa aktivitas di jalur rel tidak hanya berbahaya tetapi juga melanggar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. “Mereka yang melanggar dapat dikenai pidana penjara hingga tiga bulan atau denda maksimal Rp15 juta, sebagaimana diatur dalam Pasal 199,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa PT KAI secara tegas melarang masyarakat berada di jalur kereta untuk aktivitas apa pun selain kepentingan operasional.

PT KAI telah menerapkan sejumlah langkah preventif, termasuk membunyikan klakson kereta api di setiap pintu perlintasan atau jika terdapat bahaya di depan. Selain itu, pihaknya rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait bahaya aktivitas di jalur kereta.

“KAI juga menempatkan petugas di titik-titik rawan dan menggelar patroli keamanan secara berkala. Langkah ini bertujuan memastikan keselamatan perjalanan kereta api sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat,” tambah Ayep.

Ia menutup dengan harapan agar masyarakat dapat lebih memahami risiko besar berada di area jalur kereta api. “Keselamatan operasional kereta api adalah prioritas kami, namun keselamatan publik juga sangat bergantung pada kepatuhan masyarakat,” kata Ayep.***

Admin

Recent Posts

Elektabilitas Jeje-Asep Ismail Ungguli Petahana dalam Survei Median Pilkada KBB 2024

ERASUMBU, BANDUNG BARAT – Elektabilitas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat (KBB) nomor…

5 jam ago

bank bjb dan TNI AL Resmi Jalin Kerja Sama Layanan Perbankan

ERASUMBU, JAKARTA – Bank bjb memperkuat sinergi strategisnya dengan institusi pertahanan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja…

6 jam ago

PTDI Gandeng LASSAC AERO Peru, Targetkan Pasar Amerika Senilai USD 200 Juta

ERASUMBU, BANDUNG, – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama anak perusahaannya, IPTN North America, Inc. (INA,…

23 jam ago

Tidar Jabar Mantapkan Strategi Menangkan Paslon Gerindra di Pilkada 2024

ERASUMBU,BANDUNG-  Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jawa Barat terus memantapkan koordinasi dan…

1 hari ago

Konsisten dalam Keterbukaan Informasi, bank bjb Raih Predikat Informatif

ERASUMBU, BANDUNG – bank bjb kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keterbukaan informasi dengan meraih penghargaan…

7 hari ago

Tel-U Latih Batavia Landscape dalam Transformasi Digital UMKM Hijau

ERASUMBU, BANDUNG – Batavia Landscape Decoration, sebuah UMKM yang fokus pada pemberdayaan tanaman hias, menggandeng…

1 minggu ago

This website uses cookies.