Categories: Sumbu Jabar

Petani Program Desa Digital Jadi Direktur Utama Pertanian Modern Dulu disubsidi, sekarang berdikari

Kota Bandung, erasumbu.com,- Berkat kegigihan dan tekad yang kuat untuk membangun pertanian modern (smart farming), Ade Rukmana berhasil menjadi Direktur Utama Koperasi Produsen Agronative Pratama Indonesia (KPAPI) yang berada di kawasan Desa Tani, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Mang Ade sapaan Ade Rukmana merupakan penerima manfaat program Desa Digital Jawa Barat 2021. Melalui program ini, Pemda Provinsi Jabar memberikan pelatihan dan subsidi sewa alat pertanian berbasis IoT selama satu tahun berkolaborasi dengan sejumlah mitra dalam hal ini Habibi Garden salah satu perusahaan startup di bidang teknologi pertanian.

Sebelum pindah ke kawasan Desa Tani, lahan pertanian Mang Ade berada di kawasan Serenity Farm, Desa Cibodas dengan luas lahan pertanian yang masih belum seluas kawasan Desa Tani.

Namun seiring waktu, hasil pertanian dari Serenity Farm terus mengalami kenaikan sehingga lahan pertaniannya dipindahkan dan digabungkan ke kawasan Desa Tani yang menjadi lokasi pertanian terpusat dari kelompok tani dan Koperasi Agronative.

Di kawasan Desa Tani, Mang Ade mengajak para petani lain memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas hasil tani dan mengefisiensi biaya produksi.

Perwakilan Tim Marketing Desa Tani Dadan mengatakan, di lahan seluas 10 hektare, pihaknya mengomando 50 orang petani, 30 orang di antaranya telah menggunakan IoT seperti smart irrigation dan pemupukan otomatis sehingga penggunaan air dan pupuk menjadi lebih tepat guna dan efektif.

“Saat ini, Alhamdulillah, di Desa Tani sudah ada 50 orang petani, 30 di antaranya telah menggunakan IoT, sementara 20 orang lagi masih menunggu investor untuk pembiayaan teknologinya,” ucap Dadan di kawasan Desa Tani.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Ika Mardiah menuturkan, perkembangan program smart farming yang dipimpin oleh Mang Ade sebagai bukti nyata kalau sektor pertanian menjadi sektor yang tetap tumbuh di masa pandemi COVID-19, bahkan mengalami peningkatan kinerja ekspor hingga 14 persen.

Ika juga mengatakan, keberhasilan Mang Ade adalah salah satu tujuan dari program Desa Digital Jawa Barat, yang menciptakan kemandirian bagi petani dalam memanfaatkan inovasi teknologi IoT untuk masa depan pertanian di Jawa Barat.

“Goal dari Desa Digital bukan sekadar memberikan subsidi sewa alat pertanian berbasis IoT, tetapi para petani diharapkan dapat menunjukkan kemandirian mereka, bahkan mampu meng-influence (mempengaruhi) para petani lain untuk menggunakan teknologi IoT, seperti yang dilakukan oleh Mang Ade,” ucap Ika.

Diskominfo Jabar pun mendampingi Senior Technology Advisor sekaligus ex-Chief Technology Officer World Bank Group, Lesly Goh dan Global Lead for Data and Digital Agricultural World Bank Group, Parmesh Sah, berkunjung ke kawasan Desa Tani untuk mencari best practice implementasi teknologi IoT dalam bidang pertanian di Indonesia.

Lesly dan Parmesh menilai Desa Digital Jawa Barat sebagai program yang berhasil menghadirkan teknologi IoT pada sektor pertanian. Bahkan Parmesh memberikan pandangannya terhadap potensi program Desa Digital di Jawa Barat.

“Sebuah program yang sangat menjanjikan, di mana pemerintah benar-benar berinovasi dalam membangun platform dan ekosistem pembangunan digital bagi desa-desa yang belum tersentuh teknologi digital,” kata Parmesh.

Parmesh menambahkan, program Desa Digital tak hanya berpotensi besar untuk diterapkan di Indonesia, tetapi juga berpotensi diterapkan di seluruh dunia, “_I think it has potential for the whole of Indonesia and the rest of the world,” ucapnya.

Kunjungan Lesly dan Parmesh ke Desa Tani disambut baik oleh pengurus inti Agronative. Mereka saling berdiskusi mengenai smart farming. Beberapa pengurus pun membagikan pengalaman mereka mengenai dampak teknologi IoT pada hasil pertanian mereka.

Dadan juga memaparkan komoditas yang ada di Desa Tani sendiri yaitu ada tomat beef, buncis kenya, romaine lettuce, dan horrenzo.

“Dampaknya, mengurangi pemakaian pupuk dan air, yang sebelumnya memerlukan biaya satu juta rupiah, sekarang menjadi lima ratus ribu rupiah. Untuk hasil panennya Alhamdulillah meningkat, misalnya yang awalnya dari satu pohon dapat menghasilkan 3 kilogram tomat beef, sekarang menjadi 6 kilogram. Kualitas pun lebih bagus, daun menjadi lebih hijau dan warna tomat semakin menyala,” ucap Dadan.

Sebelum ke Desa Tani, Lesly dan Parmesh berkunjung ke Jabar Command Center (JCC), berdiskusi bersama Tribe Lead of Citizen Engagement and Services Jabar Digital Service, Dyana C. Jatnika, tim Desa Digital, dan perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat. Dalam kunjungan tersebut, mereka saling memberi perspektif soal peran teknologi dalam pembangunan perdesaan.

Admin

Recent Posts

Elektabilitas Jeje-Asep Ismail Ungguli Petahana dalam Survei Median Pilkada KBB 2024

ERASUMBU, BANDUNG BARAT – Elektabilitas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat (KBB) nomor…

19 jam ago

bank bjb dan TNI AL Resmi Jalin Kerja Sama Layanan Perbankan

ERASUMBU, JAKARTA – Bank bjb memperkuat sinergi strategisnya dengan institusi pertahanan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja…

19 jam ago

PTDI Gandeng LASSAC AERO Peru, Targetkan Pasar Amerika Senilai USD 200 Juta

ERASUMBU, BANDUNG, – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama anak perusahaannya, IPTN North America, Inc. (INA,…

1 hari ago

Tidar Jabar Mantapkan Strategi Menangkan Paslon Gerindra di Pilkada 2024

ERASUMBU,BANDUNG-  Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tunas Indonesia Raya (Tidar) Jawa Barat terus memantapkan koordinasi dan…

2 hari ago

Pascainsiden Pria Tertemper Kereta Api, KAI  Ingatkan Bahaya Aktivitas di Jalur Kereta Api

ERASUMBU, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung kembali menyoroti pentingnya…

1 minggu ago

Konsisten dalam Keterbukaan Informasi, bank bjb Raih Predikat Informatif

ERASUMBU, BANDUNG – bank bjb kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keterbukaan informasi dengan meraih penghargaan…

1 minggu ago

This website uses cookies.