ERASUMBU.COM: Pada 2023 mendatang diprediksi, ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak belum akan hilang. Hal tersebut tidak terlepas dari tingginya jumlah hewan ternak, seiring tingkat konsumsi masyarakat yang juga tinggi.
Kabid Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar Supriyanto mengatakan, jumlah hewan ternak di Jawa Barat mencapai 750 ribu. Di sisi lain, tingkat kesadaran peternak akan kebersihan masih dirasa sangat kurang.
“Intinya pencegahan itu dari tingkat kebersihan,” kata Supriyanto.
Supriyanto mengatakan, penyebaran PMK sangat mudah terjadi, seperti melalui kandang, kendaraan saat perpindahan dan petugas peternakan yang tidak mengutamakan kebersihan. Seharusnya sanitasi dan disinfeksi diutamakan. Kandang dan kendaraan harus rutin dibersihkan, termasuk dengan rutin membuang kotoran, lalu didisinfektan.
“Petugas peternakan juga harus mengutamakan kebersihan. Apalagi kalau dari luar mau ke kandang, bajunya harus didisinfektan, sepatunya juga. Agar virus-virus dari luar tidak terbawa ke kandang,” jelasnya.
Tak hanya itu, proses isolasi terhadap hewan kurban pun mutlak diperlukan.
“Hewan yang sehat harus dipisahkan. Juga ketika ada hewan datang, harus diisolasi dulu. Ini salah satu kunci pentingnya,” cetusnya.
Lebih lanjut drh. Supriyanto mengatakan, penyebaran virus PMK ini diperparah oleh masih sedikitnya jumlah vaksin.
“Makanya yang diprioritaskan untuk divaksin adalah sapi dan kerbau, karena nilai ekonominya tinggi. Pada tahun 2022 ini, kami optimis vaksinasi hewan ternak di Jawa Barat sudah mencakup 200 ribu lebih hewan kurban,” ungkap dia.
Maka untuk mencegah penularan yang lebih massif lagi, pihaknya mengingatkan agar pengelola peternakan agar lebih mementingkan kebersihan.
“Kuncinya itu, dari kebersihan, terutama saat pengiriman/perpindahan hewan,” katanya.
Supriyanto menambahkan, Jawa barat menjadi daerah tujuan hewan ternak dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan provinsi lainnya.
“Saat pengiriman, kebersihan harus diperhatikan. Sanitasi, sebelum menaikkan hewan, pastikan kendaraannya bersih,” ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Faiz Rahman juga memastikan, pihaknya terus mengupayakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan PMK.
“Termasuk terkait kebersihan kepada pengelola ternak,” kata Faiz. Berbagai saluran dilakukan untuk sosialisasi tersebut seperti melalui media arus utama, media sosial, dan kanal informasi lainnya. “Karena memang kuncinya dari sosialisasi, penyebarluasan informasi tentang pencegahan PMK,” ucapnya.