ERASUMBU.COM: Terjadinya wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak telah menimbulkan berbagai persoalan di lingkup masyarakat, bukan saja masyarakat peternak, namun juga masyarakat secara umum.
Dengan mewabahnya PMK, berbagai penafsiran disampaikan oleh masyarakat terutama melalui media masa, baik facebook, Instagram maupun tweeter, yang memunculkan “seruan untuk tidak mengkonsumsi daging dan susu”.
Jika ini dibiarkan, sudah dapat dipastikan bahwa Indonesia akan mengalami gizi buruk (stunting) yang serius. Sedangkan hamper 80 persen masyarakat Jawa Barat mengkonsumsi daging Sapi potong yang biasanya didatangkan dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali.
Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang disebabkan oleh virus yang bersifat akut dan penularannya sangat cepat pada sapi, kerbau, babi, kambing, domba dan hewan berkuku genap lainnya, walaupun tingkat mortalitasnya rendah. PMK disebut juga sebagai air borne disease karena sangat kecilnya virus ini sehingga mampu menyebar cepat dengan bantuan angin sampai ratusan kilometer.
Jika kita melihat beberapa persoalan dari kasus outbreak PMK di Inggris pada tahun 2001, hanya dalam waktu 14 hari saja seluruh wilayah Inggris Raya sudah terinfeksi.
Penyakit ini telah memorakporandakan perekonomian Negara Inggeris pada saat itu. Jika negara Inggeris saja sebagai negara maju telah mengalami kerugian yang sangat besar, lalu bagaimana dengan negara Indonesia, terutama Provinsi Jawa Barat?