ERASUMBU.COM: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berdampak pada produksi susu perah di Jawa Barat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Moh Arifin Soedjayana mengatakan, sejak PMK menjangkit hewan ternak, produksi susu perah di Jabar alami penurunan sebanyak 40 ton per hari.
“Progres penanganan PMK relatif baik. Meski sudah ada penyembuhan dan recovery, produksi susu hanya di angka 340 ton per hari atau menyusut 40 ton per hari,” kata Arifin di Bandung.
Menurutnya, pemulihan terus diupayakan, salah satunya dengan pemberian vaksin pada sapi perah milik produsen di Jawa Barat, termasuk recovery dengan vitamin dan obat, sehingga produksi dari sapi kembali pulih.
“Tapi semua perlu waktu,” jelas Arifin.
Arifin juga memberitahukan, kasus PMK di Jabar mulai terkendali, bahkan mengalami penurunan. Walaupun masih menyisakan kasus aktif sekitar 5% dari 50.000 atau 4 ribuan hewan.
“Tingkat kesembuhannya sudah 80 persen,” ungkap Arifin.
Dari 40 ribu kasus sapi yang terkonfirmasi positif PMK, beberapa di antaranya berada di kabupaten penghasil susu sapi, seperti Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Kuningan. Di Kabupaten Bandung kasusnya di atas 1000, menyusul Sumedang, Indramayu, Tasikmalaya dan Kuningan.
“Angkanya masih cukup tinggi di atas 200-an. Di beberapa daerah bahkan sudah zero kasus,” jelas Arifin.