ERASUMBU.COM — Semakin kompetitifnya pasar kuliner, pemahaman, dan penerapan strategi promosi digital sangat diperlukan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bersaing. Salah satu hal penting dalam strategi pemasaran digital tersebut adalah manajemen dan teknik produksi konten promosi di media sosial. Hal ini melatarbelakangi diselenggarakannya workshop manajemen dan teknik produksi konten promosi digital untuk UMKM pada Jumat 24/11/2023 di Hotel Holiday Inn Bandung oleh Universitas Telkom.
Adapun peserta kegiatan adalah mitra UMKM binaan Universitas Telkom yaitu Kebab Factory.ID (KFID) dan mahasiswa Universitas Telkom. Kegiatan ini memberikan pemahaman sekaligus meningkatkan skill manajemen konten promosi dan teknik foto produk. Workshop diawali dengan pemaparan materi tentang manajemen konten promosi di media sosial oleh Fikri Mohomad Rizaldi, pakar pemasaran media sosial. “Di era digital ini, sebuah brand harus mampu beradaptasi dengan teknologi yang ada termasuk dalam hal marketing brand tersebut. Ada beberapa konten yang diperlukan oleh content marketer, yaitu konten yang relevan, informatif, bernilai, unik, emosi, reliable, dan promotion mengenai produk,” ungkap Fikri.
Fikri menyoroti pentingnya memonitoring konten yang telah dipublikasikan. Konten-konten tersebut perlu dimonitoring secara berkala untuk mengukur keefektifan konten dan kesesuaian dengan tujuan awal konten. Keefektifan konten tersebut terutama yang dipublikasikan di media sosial Instagram dapat terlihat dari reach, engagement, dan follower. Hal ini dapat dilihat menggunakan Instagram analytics. Apabila ternyata konten belum efektif, maka engagement yang didapat akan rendah. “Karena itu ada beberapa strategi yang dapat dilakukan, yakni membuat konten berdasarkan tren yang ada, kolaborasi dengan brand terkenal, maupun mengajak kerja sama influencer yang sesuai dengan citra dan persona brand,” tambah Fikri.
Di sesi kedua, workshop diisi dengan pelatihan foto produk dengan menghadirkan Desty Nastaria, Food Fotografer Halal. Desty berpandangan bahwa peralihan pemasaran tradisional ke pemasaran digital adalah kemampuan pemasaran menunjukkan persona brand menggunakan konten visual. “Hal yang dapat dilakukan ketika ingin memulai menekuni digital marketing adalah menentukan target audiens, kepribadian brand, serta memetakan karakter target audiens. Konten-konten yang dibuat nantinya harus sesuai dengan target audiens dan persona brand tersebut dan salah satu konten yang dapat menarik perhatian konsumen adalah konten visual,” ungkap Desty.
Desty mengatakan bahwa untuk membangun reputasi brand dan meningkatkan visibilitas bisnis diperlukan foto produk yang menarik. “Ada beberapa syarat agar foto produk terlihat menarik diantaranya setting konten visual, setting kamera dan peralatan, pencahayaan, serta komposisi dan styling,” tambahnya.
Sementara itu, ketua pelaksana workshop, Adrio Kusmareza Adim, mengatakan bahwa saat ini penting bagi UMKM untuk paham dan memiliki skill mengelola pemasaran di media sosial, melalui manajemen dan teknik produksi konten promosi, guna membekali para pelaku UMKM. Peserta terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan workshop dan juga aktif bertanya serta ikut praktik foto produk. Pemilik Kebab KFID, Widya Ratna Pursita, menyatakan bahwa menjadi mitra binaan Universitas Telkom sangat bermanfaat dalam mengembangkan bisnis kulinernya. “Terima kasih kepada Universitas Telkom atas bantuannya, telah menghadirkan para pakar yang sudah lama saya jadikan panutan dalam bisnis. Insya Allah dengan diadakannya acara FGD dan workshop kemarin menambah banyak insight dan pengalaman baru untuk saya yang bisa digunakan untuk mengembangkan KFID menjadi naik kelas,” ucap Widya.
Workshop ini merupakan rangkaian kegiatan Program Pembinaan UMKM Berbasis Kemitraan Tahun 2023 oleh Universitas Telkom yang mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek. Adapun luaran yang dihasilkan adalah peningkatan pengetahuan dan skill mitra tentang konten promosi digital, tersedianya foto produk dan tersedianya kalender konten promosi untuk mitra KFID. (Yoka Pradana/ISN)